Minimal Order 5 Buku.2.

Satu (1) kg bisa muat 14-15 Buku wiro sableng.3.

Silahkan pilih dari judul yang ada di bawah4.

Mendapatkan point reward Fitur belanja lebih canggih Notifikasi harga turunnaik Dan fitur belanja lainnya.

Mempromosikan produk Mengelola iklan Report Statistik Tracking Dan fitur-fitur lainnya.

Dengan melakukan klik pada tombol Daftar, saya dengan setuju dengan Syarat Ketentuan layanan di PriceArea.com.

Namun karena diam-diam menyadari orang di hadapannya bukan orang sembarangan maka dia menjawab juga.

Suara ini datang dari bagian belakang sebuah gubuk tak berdinding terletak di bawah naungan pohon besar.

Di atas sehelai tikar butut yang diberi bantalan jerami kering duduk seorang tua.

Tubuh yang kurus hanya dibalut sehelai kain putih dari pinggang ke bawah.

Demikian kurusnya hingga muka seolah tinggal kulit pelapis tulang.

Di sebelah kiri ada satu keranjang bambu kecil berisi kembang tujuh rupa.

Walau wajahnya seperti tengkorak namun tidak membayangkan keangkeran.

Di atas bantalan besi ini membelintang sebatang besi panjang.

Setiap kali palu besi beradu dengan batangan besi menyala, bunga api memercik terang disertai suara dentrangan keras.

Bersamaan dengan itu tangan yang tengah menempa palu ke batangan besi merah menyala berhenti memukul.

Dua kaki berkasut kulit itu sama sekali tidak menjejak tanah.

Tangan kiri melepas japitan dari batangan besi yang tadi ditempa.

Di pinggang melingkar ikat pinggang berbentuk tasbih besar terbuat dari kayu berwarna coklat dan mengeluarkan bau mewangi.

Namun karena saya tidak mengenal, bolehkah saya bertanya siapa gerangan adanya sahabat.

Kata-kata dalam nyanyianmu tadi sungguh indah dan suaramu menyanyi sungguh bagus.

Tapi Orang tua yang dipanggil dengan nama Empu Semirang Biru terheranheran orang yang tak dikenal mengetahui namanya.

Setelah menatap wajah jernih orang di hadapannya sesaat baru dia meneruskan ucapan.

Tapi saya mempunyai dugaan, sahabat datang ke sini bukan tertarik oleh nyanyian saya.

Perasaan dan pandangan matamu tajam karena kau mempergunakan hati sanubari yang tulus.

Walau tadi saya katakan katakata dalam nyanyianmu sungguh indah dan suaramu sungguh bagus, tapi memang saya datang ke sini bukan karena nyanyianmu tadi.

Sudah tersurat di kahyangan sana sejak satu purnama yang lalu, bahwa malam Jumat Kliwon ini, setelah kau melakukan puasa selikur, saya harus datang menemuimu.

Saya merasa sangat berbahagia bisa berjumpa dengan seorang empu, seorang ahli pembuat senjata ternama untuk Kerajaan Mataram.

Empu Semirang Biru menjawab dan kembali menyatakan keingintahuannya siapa adanya kakek bersorban dan berjubah kelabu itu yang membekal ikat pinggang berbentuk tasbih besar menebar bahu harum.

Koleksi Lengkap Serial Wiro Sableng